Pages

Ads 468x60px

Featured Posts

Rabu, 29 Mei 2013

7 Obat Alami untuk Mengatasi dan Mengobati Asam Urat



Asam urat atau gout adalah penyakit yang sudah ada dari zaman dahulu kala. Bangsa Mesir sekitar 5000 tahun lalu dan Bangsa Yunani beberapa puluh abad kemudian sudah menyebutnya. Al-Razi atau Rhazes, salah satu dokter muslim kenamaan di abad pertengahan, menyarankan beberapa jenis terapi untuk mengobati asam urat.
Asam urat dikenal sebagai “penyakit para raja” karena banyak diderita oleh orang-orang kaya dan bangsawan yang suka makan yang enak-enak namun kurang beraktivitas fisik. Beberapa tokoh terkenal dalam sejarah diketahui menderita penyakit asam urat, di antaranya: Kubilai Khan, Raja Henry VIII, Nostrodamus, Isaac Newton, Thomas Jefferson, dan Raja Charles V yang memimpin imperium Inggris di puncak kejayaannya. Bila kita cermati dari lakon ketoprak dan cerita rakyat, Menak Jinggo– sang raja Blambangan (Banyuwangi) yang memberontak dari Majapahit–tampaknya juga menderita asam urat. Hal itu terlihat dari langkahnya yang terpincang-pincang dan seringnya dia mengeluhkan kakinya.
Karena sejarah penyakit asam urat yang panjang tersebut, obat-obatan tradisional alami juga telah lama digunakan manusia untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Sidaguri (sida rhombifolia)
Sidaguri adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di tepi jalan, halaman berumput, hutan, sawah, dan tempat-tempat dengan sinar matahari langsung atau sedikit terlindung. Sidaguri mengandung alkaloid ephedrine, terutama pada bijinya, yang memiliki efek mendinginkan badan (anti demam), melancarkan pencernaan, menyusutkan jaringan (astringent), merangsang produksi air seni (diuretik) dan menguatkan stamina. Selain efektif untuk asam urat, sidaguri juga bermanfaat mengatasi hematuria, cystitis, kelemahan seksual dan kualitas sperma buruk.
2. Legundi (vitex negundo)
Bunga dan daun Legundi adalah salah satu herbal yang sangat efektif mengendalikan rasa sakit dan inflamasi karena artritis dan sciatica. Pohon legundi adalah semak merayap dengan tajuk tidak beraturan, aromatik, dan tinggi 1-4 m. Pohon ini dapat dijumpai sebagai tanaman liar di daerah hutan jati, hutan sekunder, di tepi jalan dan pematang sawah dan berbunga pada bulan Januari – Desember.
3. Habbatussauda (nigella sativa)
Habbatussauda atau jintan hitam telah digunakan lebih dari 2000 tahun oleh orang Yunani dan Timur Tengah untuk berbagai pengobatan. Efeknya yang anti radang sangat cocok untuk meredakan peradangan akibat asam urat. Selain itu, jintan hitam juga berkhasiat meredakan asma, flu dan alergi, mengurangi tekanan darah tinggi, mencegah batu empedu, mencegah kanker, dan banyak lainnya.
4. Salai guggul (boswellia serrata)
Tanaman ini banyak tumbuh di India dan Asia Selatan. Resin yang diambil dari pohon tanaman ini dimurnikan dan digunakan untuk mengatasi rasa sakit dan peradangan asam urat. Asam boswelik yang terdapat di dalamnya dikenal juga dapat mengurangi kolesterol dan melindungi hati terhadap bakteri endotoksin. Bagian non-asam dari ekstrak pohon salai guggul dapat menurunkan tekanan darah dan bersifat menenangkan.
5. Jahe Merah (zingiber officinale)
Jahe merah adalah herbal anti peradangan. Selain itu, jahe merah meningkatkan nafsu makan dan memperlancar sistem pencernaan dan pernafasan. Jahe merah membantu mengurangi peradangan di sendi dan membuang tumpukan asam urat dengan memperlancar sirkulasi darah.
6. Brotowali (tinospora cordifolia)
Brotowali dinilai sebagai salah satu herbal utama peningkat sistem imun tubuh (immuno-modulator). Karena sifatnya tersebut, brotowali membuat tubuh lebih sehat terhadap penyakit dan lebih awet muda. Selain meringankan asam urat, brotowali juga bermanfaat mengatasi diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi dan menyehatkan organ-organ vital tubuh.
7. Teh Hijau
Teh hijau mengandung banyak polifenol yang bekerja sebagai antioksidan pencegah serangan asam urat. Selain itu, teh hijau juga mengandung vitamin C dan vitamin E yang bermanfaat bagi penderita asam urat. Riset oleh universitas Michigan menunjukkan bahwa teh hijau mengandung senyawa yang disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang mencegah produksi molekul penyebab inflamasi dan kerusakan sendi pada pasien asam urat.

Jumat, 07 Desember 2012

Budidaya Tanaman Kakao


Budidaya Tanaman Kakao
 
Peluang Usaha-ELEGAN.Com
Prospek bisnis budidaya tanaman kakao sangat menjanjikan jika di tanam pada tanah yang sesuai. Tanaman kako perlu di tanam di tanah yang kaya akan unsur hara dan mikro alami. Tanaman kakao juga perlu perhatian ekstra dalam perawatan agar bersih dari hama dan penyakit. Jika hal di atas diperhatikan maka tanaman kakao akan menghasilkan kualitas yang baik dan hasil juga berlimpah.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam budidaya tanaman kakao :
1. Persiapan Lahan
- Bersihkan lahan dari rumput liar yang mengganggu.
- Gunakan tanaman penutup tanah (cover crop) terutama jenis polong-polongan seperti Peuraria javanica, Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides & C. caeraleum untuk mencegah pertumbuhan gulma terutama jenis rumputan
- Setahun sebelum proses tanam lahan sebaiknya diberi tanaman pelindung seperti lamtoro, Albazia dan lainnya namun jika sudah mencapai tahun ketiga semenjak masa tanam, maka tanaman pelindung harus dikurangi sampai tinggal satu phon pelindung untuk tiga tanaman kako.(1 : 3)
2. Pembibitan
- Benih biji kako di ambilkan dari bagian tengah buah yang sudak masak dan sudah cukup umur.
- Daging buah benih harus dibersihkan dulu dengan abu gosok sebelum di kecambahkan.
- Proses perkecambahan harus langsung sebab biji kako tidak punya masa istirahat (dormancy).
- Karung goni dugunakan untuk proses pengecambahan dalam ruangan dan setelah itu lakukan penmyiraman tiga kali dalam sehari.
- Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat pembibitan
- Campurkan tanah dengan pupuk kandang (1 : 1), masukkan dalam polibag
- Sebelum kecambah dimasukkan tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 ke dalam tiap-tiap polibag
- Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih 50%
- Jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm
- Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar masuk tidak terlalu banyak
- Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari
- Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan
- Pemupukan dengan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dosis sesuai dengan umur bibit, umur 1 bulan : 1 gr/bibit, 2 bulan ; 2 gr/bibit, 3 bulan : 3 gr/bibit, 4 bulan : 4 gr/bibit. Pemupukan dengan cara ditugal
- Siramkan POC NASA dengan dosis 0,5 – 1 tutup/pohon diencerkan dengan air secukupnya atau semprotkan dengan dosis 4 tutup/tangki setiap 2-4 minggu sekali
- Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan 50% sampai umur 4 bulan
- Amati hama & penyakit pada pembibitan, antara lain ; rayap, kepik daun, ulat jengkal, ulat punggung putih, dan ulat api. Jika terserang hama tersebut semprot dengan PESTONA dosis 6-8 tutup/tangki atau Natural BVR dosis 30 gr/tangki. Jika ada serangan penyakit jamur Phytopthora dan Cortisium sebarkan Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang selama + 1 minggu pada masing-masing pohon
3. Penanaman
a. Pengajiran
- Ajir bisa dibuat dari bambu dengan ketinggian 80 – 100 cm
- Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya
- Gunakan tali untuk meluruskan ajir  sehingga diperoleh jarak tanam yang sama
b. Lubang Tanam
- Ukuran lubang tanam sebaiknya 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan
- Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang
c. Tanam Bibit
- Pada saat bibit kakao naungan harus sudah berumur satu tahun dan sudash tumbuh dengan baik.
- Penanaman kakao tidak memerlukan nanungan jika ditanam dengan sistem tumpang sari misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa
- Pindahkan bibit sesuai dengan jenisnya ke lapangan, bibit kakao Mulia ditanam setelah umur 6 bulan, bibit Kakao Lindak di tanam setelah umur 4-5 bulan
- Sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush) saat pemindahan.
4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon
b.Disekitar tanaman dibuat lubang  pupuk dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali. Dosis pupuk lihat dalam tabel di samping ini :
Tabel Pemupukan Tanaman Coklat
UMUR
(bulan)
Dosis pupuk Makro (per ha)
Urea
(kg)
TSP
(kg)
MOP/ KCl (kg)
Kieserite (MgSO4)
(kg)
2
15
15
8
8
6
15
15
8
8
10
25
25
12
12
14
30
30
15
15
18
30
30
45
15
22
30
30
45
15
28
160
250
250
60
32
160
200
250
60
36
140
250
250
80
42
140
200
250
80
Dst
Dilakukan analisa tanah

Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0 – 24
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 4 – 5 bulan sekali
> 24
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 3 – 4 bulan sekali ( sesekali bisa juga disemprotkan ke tanaman )

Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :

- Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln, Dosis 3-4 tutup/ pohon
- Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali, Dosis 3-4 tutup/ pohon

 

Sample text

Sample Text

Sample Text